Rabu, 13 April 2016

Resensi Novel Tate no Yuusha no Nariagari Vol.4



Judul Novel : Tate no Yuusha no Nariagari Vol. 4
Penulis : Aneko Yusagi
Sumber/Penerbit : Baka-Tsuki (Web Novel)
Tahun Terbit : 25 Februari 2014
Tebal Halaman : Tidak diketahui

Sinopsis Cerita :

Setelah bertarung dengan Motoyasu. Munculah seorang tabib yang membawa senjata berupa pergabungan dari tiga senjata pahlawan (pedang, tombak, dan panah). Ia adalah seorang yang menganut sistem tiga pahlawan, walaupun kenyataanya terdapat empat pahlawan. Bagi ia generasi pahlawan saat ini adalah yang terburuk oleh karena itu ia berniat mengubur semua pahlawan bersama-sama. Perisai yang dimiliki Iwatani bukan berarti tidak memiliki serangan yang dasyat. Ia membuka jenis perisai yang baru yaitu perisai Amarah. Dengan mengorbankan dirinya ia dapat mengeluarkan kekuatan yang bahkan lebih kuat ketimbang ketiga pahlawan yang lain.

Setelah mengalahkan tabib tersebut, Iwatani sekarat dan ditolong oleh seorang perempuan yang tidak lain adalah ratu. Ratu itu memberikan Iwatani pengobatan yang mumpuni. Ia juga mengembalikan nama baik dari pahlawan perisai, yang telah tercoreng oleh suami dan anaknya. Dan terakhir mengusir mereka berdua dari kerajaan. Setelah Iwatani pulih sepenuhnya, Ratu memberikan sebuah pelatihan kepada keempat pahlawan untuk saling mengenal satu sama lain dan melatih kerjasama ...

Unsur Intrinsik :

Tema : Cerita ini menceritakan tentang pahlawan perisai bernama Iwatani Naofumi beserta rekannya bernama Raphtalia dan Firo serta ke tiga pahlawan yang lain disebuah pulau.
Latar Belakang : Berada di sebuah pulau yang jauh dari keramaian.
Waktu : Di dunia paralel yang terlihat seperti eropa abad pertengahan.
Suasana : Menegangkan, Senang, Terharu, dan Tertawa.
Alur : Alur yang dipakai adalah alur maju, karena ceritanya tidak memiliki flashback.
Gaya Bahasa : Gaya bahasa yang dipakai cukup baik, pemilihan katanya tepat dan mudah dimengerti.
Amanat : Semua kelakuan pasti ada balasannya, seperti raja dan anaknya yang sebelumnya telah mencoreng nama baik Iwatani. Telah dibalas berkali-kali lipat oleh ratu (penguasa sebenarnya negeri tersebut).
Tokoh : (1) Iwatani Naofumi : Pahlawan tameng yang dikhianti, difitnah, tetapi tetap maju untuk bertahan hidup. (2) Raphtalia : Seorang demi-human yang menjadi rekan Iwatani. Ia memiliki sifat yang pemberani. (3) Firo : Seekor filorial langka yang dapat berubah menjadi seorang manusia.

Kelebihan Novel :

Novel ini menyajikan petualangan yang menarik. Setting dan latar yang sudah dimengerti oleh anak-anak muda membuat novel ini menjadi bacaan yang cocok. Amanat yang disampaikan juga banyak.

Kekurangan Novel :


Cara menjelaskan ceritanya kurang baik dikarenakan kita dapat kebingungan saat menentukan tokoh mana yang sedang berbicara sekarang. Pada bagian ini banyak kata-kata yang kurang baik. Oleh karena itu novel ini kurang boleh dibaca oleh anak kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar