Saladin/Salahuddin
al-Ayyubi
Kalau
membicarakan soal nama Saladin pasti tidak asing bagi kita para umat
muslim. Ia menjadi salah seorang pahlawan terkenal di dunia Muslim
dan Kristen
karena kepemimpinan,
kekuatan militer, dan sifatnya yang ksatria dan pengampun pada saat
ia berperang melawan tentara salib dalam perang suci. Nah berikut ini
adalah biografi singkat tentang siapa itu Saladin, dan mengapa ia
dapat menjadi terkenal sampai saat ini.
Yusuf
bin Najmuddin al Ayyubi
atau disingkat Saladin adalah seorang jendral dan pejuang islam yang
bukan berasal dari bangsa arab. Saladin lahir di Tikrit(daerah utara
Irak saat ini) pada tahun 1137 ayahnya bernama Najmuddin Ayyub.
Ayahnya sendiri merupakan penguasa Seljuk di Tikrit. Saat itu ayahnya
mengabdi kepada Imaduddin Zanky, seorang gubernur Seljuk Mousul,
Irak. Tidak lama kemudian ayahnya diangkat menjadi gubernur Balbek
dan menjadi pembantu dekat Raja Suriah Nuruddin Mahmud. Selama di
Balbek inilah, Shalahuddin mengisi masa mudanya dengan menekuni
teknik perang, strategi, maupun politik. Setelah itu, Shalahuddin
melanjutkan pendidikannya di Damaskus untuk mempelajari teologi Sunni
selama sepuluh tahun, dalam lingkungan istana Nuruddin. Pada tahun
1196, Shalahudin diangkat menjadi seorang Wazir(konselor).
Awal
karirnya ia diberi tugas yang sulit yaitu mempertahankan Mesir
melawan penyerbuan dari Kerajaan Latin Jerusalem di bawah pimpinan
Amalrik I. Posisi yang menegangkan tersebut dapat dilaluinya dengan
bertahan lama di Mesir yang pada saat itu banyak mengalami perubahan
pemerintahan di beberapa tahun belakangan oleh karena silsilah
panjang anak khalifah mendapat perlawanan dari wazirnya. Sebagai
pemimpin dari prajurit asing Syria, dia juga tidak memiliki kontrol
dari Prajurit Shi'ah Mesir, yang dipimpin oleh seseorang yang tidak
diketahui atau seorang Khalifah yang lemah bernama Al-Adid. Ketika
sang Khalifah meninggal bulan September 1171, Saladin menguasai
Mesir, tapi secara resmi bertindak sebagai wakil dari Nuruddin
Mahmud, yang sesuai dengan adat kebiasaan mengenal Khalifah dari
Abbasid. Saladin merevitalisasi perekonomian Mesir, mengorganisir
ulang kekuatan militer, dan mengikuti nasihat ayahnya, menghindari
konflik apapun dengan Nuruddin, tuannya yang resmi, sesudah dia
menjadi pemimpin asli Mesir.
Selama
perang salib, Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil mematahkan serangan
tentara salib dan pasukan Romawi Bizantium yang melancarkan
perang salib kedua
terhadap Mesir. Dan juga berhasil merebut kembali wilayah-wilayah
yang sebelumnya telah diduduki tentara salib.
Dengan
meninggalnya Nuruddin (1174) dia menerima gelar Sultan di Mesir.
Disana dia memproklamasikan kemerdekaan dari kaum Seljuk, dan dia
terbukti sebagai penemu dari dinasti Ayyubid dan mengembalikan ajaran
Sunni ke Mesir. Ia memperlebar wilayahnya ke sebelah barat di
maghreb, dan dia pergi ke Nil untuk mendamaikan beberapa
pemberontakan dari bekas pendukung Fatimid, lalu melanjutkan ke Laut
Merah untuk menaklukan Yaman. Saladin sering juga disebut waliullah
yang
artinya teman Allah bagi kaum muslim Sunni.
Ya
inilah biografi singkat tentang Saladin atau Salahuddin, soal perang
salibnya memang kurang lengkap, tetapi jasanya dalam perang tersebut
sangatlah banyak. Ayo adakah dari kita yang dapat meniru sifat
Saladin tersebut ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar