Sabtu, 14 November 2015

Diksi dan Kalimat Efektif

Kalimat Diksi

Diksi atau pilihan kata merupakan istilah yang umum digunakan dalam bahasa dan sastra. Diksi adalah salah satu unsur intrinsik dalam penulisan puisi maupun juga cerpen. Pengertian diksi menurut para ahli juga semakin berkembang, tidak hanya mencakup dunia sastra saja. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari pemakaian diksi juga perlu diperhatikan, agar memudahkan dalam berkomunikasi.

Menurut pakar sastra terkenal dunia, Korys Geraf. Menurutnya, diksi dan gaya bahasa dituliskan dalam beberapa poin penting, yaitu (1) diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, cara membentuk suatu kelompok kata yang tepat dan gaya bahasa yang dipakai dalam situasi tertentu, (2) diksi adalah kemampuan dalam membedakan nuansa gagasaan yang ingin disampaikan dan menemukan bentuk kata yang sesuai dengan situasi sehingga memiliki nilai rasa yang tinggi, (3) diksi yang tepat dan sesuai mungkin hanya bisa digunakan oleh orang yang memiliki perbendaharaan kata yang luas.

Berikut ini adalah fungsi-fungsi dari diksi.
  • Diksi membuat pembaca atau pendengar mengetahui gagasan yang disampaikan oleh penulis.
  • Diksi membantu menjalinkan komunikasi yang efektif.
  • Diksi membantu mengungkapkan gagasan secara verbal.
  • Diksi membuat ekspresi gagasan menjadi tepat dan sesuai dengan konteks yang diinginkan.
Contoh Kalimat Diksi :
Kucing Ian mampus karna terlindas mobil.
Yang benar : Kucing Ian mati karena terlindas mobil.

Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang dimaksudkan oleh penulis.

Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika memiliki beberapa syarat sebagai berikut:

1. Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya.
2. Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis.
3. Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya dengan tepat.
4. Sistematis dan tidak bertele-tele.


Prinsip-Prinsip Kalimat Efektif:


Kalimat efektif memiliki prinsip-prinsip yang harus dipenuhi yaitu kesepadanan, kepararelan, kehematan kata, kecermatan, ketegasan, kepaduan dan kelogisan kalimat. Prinsip-prinsip kalimat efektif tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

A. Kesepadanan Struktur

Kesepadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan struktur bahasa yang dipakai dalam kalimat. Kesepadanan dalam kalimat ini diperlihatkan dengan adanya kesatuan gagasan dan kesatuan pikiran. Ciri-ciri kalimat yang memiliki kesepadanan struktur, yaitu:

1. Memiliki subjek dan predikat yang jelas

Contoh:

Bagi semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegiatan study tour. (Tidak efektif)
Semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegaiatan study tour. (Efekti)

Untuk menghindari ketidak jelasan subjek, hindarilah pemakaian kata depan (Preposisi) di depan Subjek.

2. Tidak memiliki subjek yang ganda di dalam kalimat tunggal.

Contoh:

Pembangunan Jalan itu kami dibantu oleh semua warga desa. (Tidak Efekti)
Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh semua warga desa. (Efektif)

B. Kepararelan Bentuk

Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan di dalam kalimat. Yang dimaksud dengan kesamaan bentuk kata adalah jika kata pertama berbentuk verba, maka kata selanjutnya berbentuk verba. Namun, jika kata pertama berbentuk nomina, maka kata selanjutnya berbentuk nomina.

Contoh:

Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan pengaplikasian definisi kaliamt efektif. (Tidak efektif)
Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan mengaplikasikan definisi kalimat efektif. (Efektif)

C. Kehematan Kata

Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak perlu digunakan. Untuk menghindari pemborosan kata di dalam kalimat, hal yang harus diperhatikan adalah:

1. Menghindari unsur yang sama pada kalimat majemuk

Contoh:

Saya tidak suka buah apel dan saya tidak suka duren. (Tidak efektif)
Saya tidak suka buah apel dan duren. (Efektif)

2. Menghindari kesinoniman dalam kalimat

Contoh:

Saya hanya memiliki 3 buah buku saja. (Tidak efektif)
Saya hanya memiliki 3 buah buku. (Efektif)

3. Menghindari penjamakan kata pada kata jamak

Para mahasiswa-mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat. (Tidak efektif)
Para mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat. (Efektif)

D. Kecermatan

Yang dimaksud kecermatan adalah cermat dan tepat dalam memilih kata sehingga tidak menimbulkan kerancuan dan makna ganda.

Contoh:

Guru baru pergi ke ruang guru. (Tidak efektif)
Guru yang baru pergi ke ruang guru. (Efektif)

E. Ketegasan

Kalimat efektif memberikan penegasan kepada ide pokonya sehingga ide pokonya menonjol di dalam kalimat tersebut.  Berikut cara memberikan penegasan pada kalimat efektif.

1. Meletakan kata kunci di awal kalimat

Contoh:

Sudah saya baca buku itu. (Tidak efektif)
Buku itu sudah saya baca. (Efektif)

2. Mengurutkan kata secara bertahap.

Contoh:

Pertemuan itu dihadiri oleh menteri pendidikan, gubernur dan presiden. (Tidak efektif)
Pertemuan itu dihadiri oleh presiden, menteri pendidikan dan gubernur. (Efektif)

F. Kepaduan

Kalimat efektif memiliki kepaduan pernyataan sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.

Contoh:

Budi membicaran tentang pengalaman liburannya. (Tidak efektif)
Budi membicarak pengalaman liburannya. (Efekti)

G. Kelogisan

Ide kalimat dalam kaliamat efektif dapat diterima atau dimengerti oleh akal dan sesuai dengan kaidah EYD.

Contoh:

Waktu dan tempat kami persilahkan! (Tidak efektif)
Bapak kepala sekolah kami persilahkan! (Efekti)

Demikianlah prinsip-prinsip dalam kalimat efektif yang harus ada atau dipenuhi dalam pembuatan kalimat efektif agar tujuan komunikatif kalimat tersebut dapat tersampaikan dengan jelas kepada pendengar atau pembacanya.

Contoh-contoh kalimat efektif:


  • Karena tidak tidur semalaman, dia terlambat datang ke sekolah.
  • Dia memakai baju merah.
  • Sesudah dipahami dan dihayati pancasila harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Tugas itu bagi saya sangat mudah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar